31 Mei 2013

Pramuka...Berkilo-kilo meter dari Jakarta

Aku ke tempat ini karena ingin membuang sakit hatiku. Aku ke tempat ini karena ingin membahagiakan hatiku. Aku ke tempat ini untuk menyembuhkan lukaku. Pulau Pramuka, ini kedua kalinya aku kesana, melepas semua penat di dada, kuhirup udara laut yang khas dengan aroma garamnya, biru muda, biru tua lalu seperti hijau sejauh mata memandang hanya warna-warna itu yang ada dipelupuk mataku. Riak ombak dan gelombang yang tidak beraturan membuat irama perjalananku makin berwarna. Tak lama kunikmati panorama seperti itu, mataku sudah mulai lelah dan otakku menyuruh aku tidur. Kucari posisi paling nyaman, diantara ratusan penumpang lain. Kurebahkan badanku seadanya, diantara sisa-sisa ruang para penumpang, tak lama aku tertidur pulas, dan selang 3 jam tak terasa kapal sudah disandarkan di pelabuhan sederhana di pulau pramuka. Semua penumpang turun, huft…kuhelakan napas, akhirnya sampai juga aku disini. Tempat ini tak berbeda jauh dengan 5 tahun lalu, saat perpisahan SMU ku. Hanya saja jalan-jalan lebih tertata rapi dan penduduknya sudah jauh lebih banyak.

Penginapanku kali ini jauh lebih bagus dari penginapanku 5 tahun lalu, kali ini kami menyewa satu rumah, dengan 3 kamar tidur, 2 dilengkapi dengan AC dan 1 hanya dengan kipas angin. Dan 2 kamar mandi di luar kamar. Sebenarnya satu kamar itu diperuntukkan 5 orang tapi entah kenapa disini kami menjadi egois, dan tak ada yang berani menegur kami hehe, satu kamar besar plus AC itu hanya kami tempati ber-empat, tiga orang dewasa dan satu anak kecil. Ya kami semua langsung merapikan barang yang kami bawa di kamar itu, tanpa sadar seharusnya mereka (anggota lain) yang namanya tertera di pintu kamar juga berhak atas kamar itu. Tapi yasudahlah mereka merelakannya untuk kami.

Objek wisata pertama yang kami singgahi adalah penangkaran penyu, dulu semasa
perpisahan sekolah aku tak sempat mendatangi tempat ini, padahal tempatnya tidak jauh dari penginapanku waktu itu..mungkin karena sibuk atau tidak tertarik makanya aku tidak mengunjungi tempat ini. Dan ternyata lumayan seru juga, melihat bayi penyu sampai melihat buyutnya, aku hanya berani memegang bayi penyu hehe, karena dia jinak dan lucu, berbeda dengan adikku dia berpose dengan buyut penyu, tak lama aku merasakan kegembiraan itu, tiba-tiba sekelabat bayangannya hadir lagi, seperti hantu rasanya, hey..aku sudah jauh dari Jakarta, sudah beratus-ratus kilometer tapi kenapa kamu masih menggangguku? Segera kutepis bayangan itu, aku tak mau suasana hatiku kembali kacau. Segera kuberlari bergabung dengan adik dan teman-teman adikku, kami baernarsis ria di tepi pantai, berpose aneh sampai membuatku tak berhenti tertawa. Akhirnya aku melupakannya walau sesaat.

Pukul 13.00 WIB, kami semua bergegas ke penginapan untuk makan siang dan berganti pakaian, sipirilie…kami semua akan snorkeling, walaupun aku tidak bisa berenang tapi aku menyukai kegiatan ini, melihat terumbu karang dan ikan dari permukaan laut…indahnya laut Indonesia,tapi…kendala ada di pelampung dan peralatan lain, ternyata tidak mencukupi dengan jumlah anggota kami, alhasil harus bergantian memakainya, tetapi mereka curang, yang sudah snorkeling asik saja tidak mau bergantian dengan yang belum, tetapi teman-teman baruku disini seru dan asik, akhirnya kami membuat permainan sendiri, mengubur orang dalam pasir, pernah liat kan kegiatan di tepi pantai seperti itu, ya …adikku yang jadi objeknya, bersemangat sekali kami semua mengubur tubuh adikku, pulau ini tidak berpenghuni, namanya pulau semak daun atau kadang orang sekitar menyebutnya pulau air, jadi kami bebas main di tepi pantai sesuka hati, tanpa ada rombongan lain yang mengganggu, pokoknya pulau ini seperti pulau pribadi kita, dua puluh menit kami mengubur adikku dengan pasir dan akhirnya selesai…, kami puas sekali dengan hasilnya, lucu, adikku sudah terendam pasir, hanya kepala saja yang selamat, dan kami pun berpose narsis di kanan kiri adikku, mengabadikan moment langka ini. Adikku mulai bosan dan gerah dengan segunung pasir mengubur badannya, dan kami pun menyudahi permainan itu, kami melanjutkan dengan bermain air gaya bebas dan tak lupa berfoto-foto dengan pose sesuka hati hihi, aku ingat diantar kami, hanya aku, adikku dan sahabatnya yang sangat gila dengan pose.
Sampai akhirnya tanpa sadar kami terbawa arus ombak, sampai aku merasakan tidak ada lagi pijakan untuk kakiku, Ya Allah…aku tidak bisa bernapas, aku merasa air sudah masuk ke semua rongga paru-paruku, aku mencari-cari pegangan dan berusaha mencari pertolongan, ditengah kepanikan dan ketakutan ku aku melihat ada pundak, tanpa pikir panjang aku buat pundak itu sebagai pijakan agar aku bisa muncul ke permukaan dan berharap ada yang melihat kami tenggelam, teman-temanku yang ada di kapal tidak ada yang menyadari kalau kami tenggelam, mereka piker aku, adikku dan temannya itu masih sedang berpose, dan mereka piker itu poses “timbul tenggelam” Masha Allah…kami bertiga sudah panik sekali, adikku memang bisa berenang tapi karena tadi pundaknya aku benamkan kedalam air, karena aku mencari pijakan agar bisa bernapas alhasil dia juga ikut tenggelam. Aku ingin teriak tapi tidak bisa, aku hanya bisa melambaikan tanganku berharap mereka sadar kami benar-benar tenggelam, dan…alhamdulilah…si Bapak nahkoda kapal melihatnya, tanpa pikir panjang dia langsung loncat terjun ke laut, dan langsung menarik tangan adikku dan teman adikku. Aku masih bertarung sendiri di lautan menunggu ada pertolongan, dan kulihat sesosok wajah (antara sadar dan tidak sadar) aku berusaha meraihnya, sedapat mungkin tanpa mempedulikan apapun, akhirnya aku berhasil ditarik sosok wajah itu, aku selamat!. Alhamdulilah….terimakasih Ya Allah…kami bertiga selamat. Sejenak kami bertiga dan yang lain terdiam…dan akhirnya tertawa terbahak-bahak mengenang kejadian tadi. Kekonyolan yang kami buat sungguh memalukan dan menegangkan. Ternyata Allah masih baik hati dengan kami bertiga dan mungkin belum waktunya juga kali ya hehe.



Sudahlah lupakan masalah kami tenggelam, kami masih sedikit trauma sebenarnya. Malam hari kami mengadakan acara barbeque dan sedikit games, lumayan seru, dan itupun membuatku melupakanmu, melupakan sosokmu, melupakan perilakumu yang sangat menyakiti hatiku. Ya itu memang tujuan utamaku pergi ke tempat ini, pulau pramuka, pulau yang jauh berkilo-kilo meter dari Jakarta. Dan ternyata berhasil, walaupun diwarnai dengan acara tenggelam yang hampir merenggut jiwaku.


Esoknya jadwal trip kami adalah ke pulau panggang, pulau ini jauh lebih kecil dari pulau pramuka, kami disini melihat penangkaran bintang laut dan hiu mini. Ternyata ada juga hiu mini, penduduk disini pun ramah-ramah, kami disambut dengan baik. Perjalanan dari pulau pramuka ke pulau panggang memang tidak jauh tapi ini kan antar pulau, jadi.. tranportasi hanya ada kapal laut, bayangkan kami beramai-ramai naik kapal laut tanpa atap…waduuuh alhasil kulit wajahku merah terbakar…haia…perih gitu, ya memang resiko main di pulau ya begini memang hehe. Tapi intinya aku senang.


Siang pukul 12.00 kapal terakhir menuju Jakarta datang, kami semua bergegas packing untuk pulang. Sedih si..sepertinya liburanku disini masih kurang, tapi sudah cukup aku membuang rasa kecewa, marah, sedihku di tempat ini. Selamat tinggal pramuka, terima kasih telah membantuku melupakannya, terima kasih telah sedikit mengobati lukaku. Mungkin aku tidak tahu lagi kapan kembali, mungkin tahun depan atau beberapa tahun lagi dari sekarang. Yang pasti jika nanti aku kembali pasti kamu akan jauh terlihat lebih cantik. Dan yang aku ingin saat aku kembali, aku kembali bersama orang-orang yang kusayang. Pramuka ...berkilo-kilo meter dari Jakarta sejuta rasa kubuang dan kudapat darimu. Sekali lagi terima kasih.


Pramuka, 9-10 Mei 2009


13 Mei 2013

Asa Malaikat Kecilku

Aku sadar.........
Engkau sedang berbicara denganku
Aku tidak bisa menolak
Titah-MU
Kehendak-MU
Skenario-MU
Keputusan-MU
Aku juga sadar..........
Khilafku
Salahku
Kelalainku terhadap-MU
Mudah melupakan-MU
Sering ingkari nikmat-MU
Dan tidak khusuk dalam sujudku
Tapi, aku yakin........
Bahasa-MU adalah cinta
Teguran-MU adalah sayang
Aku bersyukur Engkau masih mau menyapaku
Maka ampuni aku...
Terimalah taubatku
Jika begitu teteskan ridho-MU ya Allah untuk kesembuhanku....

>>>>Asa Malaikat Kecilku

Puisi Habibie Untuk Ainun

hai..hallo udah lama banget ya gak ngeblog hehe, kalo lagi istirahat aja di kantor baru bisa sedikit ketak ketik di blogku lagi, soalnya sekarang aku udah jadi seorang ibu...ya ibu, sebutan baru buatku, sebuah peran baru bagiku, kalo udah jadi ibu begini bawaannya sibuk sama anak (maklum seperti punya mainan baru) hehe..., untuk kali ini aku cuma mau tulis dan share puisi kesukaanku, sebenarnya si udah aku share di blog wordpress-ku, tapi aku pengen juga share lagi disini hehe....(maklum labil kebanyakan blog :p), soalnya puisi ini tu...puisi terindah yang pernah aku baca, kata-katanya dalem dan bener-bener nyata!!

Puisi Habibie ‘tuk Ainun
Ainun… Sebenarnya ini bukan tentang
kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada
pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan
kematian adalah sesuatu yang pasti, dan
kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku
sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian
hebat, adalah kenyataan bahwa kematian
benar-benar dapat memutuskan
kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap
saja, lalu rasanya mampu membuatku
menjadi nelangsa setengah mati, hatiku
seperti tak di tempatnya, dan tubuhku
serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin
yang tiba-tiba hilang berganti kemarau
gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku
selipkan salam perpisahan panjang, pada
kesetiaan yang telah kau ukir, pada
kenangan pahit manis selama kau ada,aku
bukan hendak megeluh, tapi rasanya
terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik
bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa
kaulah yang menjadikan aku kekasih yang
baik.
mana mungkin aku setia padahal memang
kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku
mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang
kembali tiada.
selamat jalan sayang, cahaya mataku,
penyejuk jiwaku,
selamat jalan,calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE

Malaikatku yang tercantik di dunia...


lenyap sudah senyumku saat itu....tangisku pun meledak-ledak...tak lagi kuhiraukan keadaan sekitar...hanya rasa sakit yang kurasa....sakiiit....sakiiit sekali....begitu cepat itu terjadi...tak kusangka ...pagi itu 21 desember 2009...ku mengalami hal yang tak kan terlupa seumur hidupku...motor kami ditabrak pengendara RX KING...aku jatuh tersungkur bersama adikku...sering aku mengalami kecelakaan motor lebih parah dari ini...tapi kali ini ..lukanya tak bisa kutahan ..ingin sekali aku tak sadarkan diri saja agar setelah aku terjaga rasa sakit itu sudah tak ada...tapi ternyata semuanya ini nyata...kuterpejam tapi tak terlelap...lunglai sudah tubuh ini...serasa telah terbanting dari ketingggian beratus-ratus meter...sakitnya luar biasa...kulantunkan doa dan istigfar setiap saat mohon ampun padaMU..terbaringku berhari-hari ....malaikatku yang paling cantiklah yang sanggup merawatku siang dan malam...sungguh perjuangan dan kasihnya sepanjang masa...bagai sinar mentari yang tak pernah padam di siang hari...seperti bulan yang angggun menyinari sepanjang malam gulitaku...sungguh tak kubayangkan kesabarannnya dan ketulusannnya sebesar itu....sanggupkah aku membalas semua itu...saat ku menangis dia pun menangis....saat aku tersenyum dia ikut tersnyum...aku ingat sering kali aku membantah perkataannya ...atau membohonginya...Ya Allah...ampuni aku...aku telah menzolimi malaikat cantikku ini...menyakiti hatinya...tapi lihatlah tak ada marah sedikitpun di wajahnya...hanya ketulusan kasih dan sayang yg terpancar...sungguh ibuku...bundaku...malaikatu di dunia....tak kan tergantikan dengan apa pun...betapa beruntungnya aku lahir dari rahim wanita yang luar biasa ini...ibu...malaikatku....maafkan aku,,,,maafkan aku yang tak bisa menjadi apa yang kau inginkan...maafkan aku yang tak mampu membahagiakanmu....maafkan anakmu ibu...,setiap ku terpuruk dan terjatuh hanya dia yang mampu dan tulus menghiburku...hanya dia tempat kucurahkan segalanya...saat ini hanya senyumnya yang ingin kulihat....hanya senyum manis malaikatku yang tersenyum melihat kumampu berjalan seperti dulu lagi....mungkin hanya itu sekarang yang ada di benaknya...., ibu kini selangkah...dua langkah...tiga langkah...bahkan sepuluh langkah...kubisa gerakkan kakiku kembali....walaupun masih sangat pelan...itu semua berkat doa dan kasih sayangmu....lihat ibu...kukan raih lagi mimpi-mimpiku yang tertunda dulu...semangatmu kini menjadi cahaya yang paling terang di benakku...doamu menjadi lampu penerangku....senyummu menjadi embun penyejuk hatiku....,kala cobaan itu datang....malaikatku lah yang sigap merengkuhku dari keterpurukan ku.. dengan kedua sayapnya....dia melindungiku...membimbingku...merawatku...menyemangatiku..menyayangiku...Ya Allah..kala cobaan itu datang kutersadar akan semua kekhilafan dan dosa-dosaku yang bagai pasir di pantai...ombak di lautan...sungguh tak terhapuskan....ampuni aku Ya Allah...berilah kesehatan padaku...malaikatku...agar senyumnya kembali merekah....
LOVE U SO MUCH MOM...

soenter, 06 maret 2010 ( aichaika)