24 September 2012

Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ)



Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Pada penelitian ini status gizi ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus Lohnson  dibandingkan dengan berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk berdasarkan lingkar lengan atas.Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil inpartu di klinik bersalin di Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis chi square.Dari hasil analisis data, didapatkan hasil pada status gizi p=0.603 (p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk.
Tinggi Fudus Uteri
Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus uteri. Pemeriksaan fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bias dengan cara manual atau menggunakan pita lila
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.

Secara umum persalinan pervaginam dapat dilakukan jika memenuhi tiga faktor utama:
1.      Power. (His  ditambah kemampuan ibu mengejan)
2.      Passage (Jalan lahir)
3.      Passanger (Janin,plasenta, dan selaput ketuba
Berat janin yang berlebih kadang menjadi kendala bagi para bidan yg akan menolong persalinan per vaginam. Disini coba kami sampaikan :rumus menghitung berat janin dalam uterus (rumus Lohnson) dan rumus hodge.

RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1
A.    LOHNSON
Ø  Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram
Ø  Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
B.     HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
1.      HODGE I:               N = 13 bila kepala belum melewati PAP
2.      HODGE II:             N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
3.      HODGE III:           N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Contohnya:
Diketahui TFU 26cm
TBJ          = (TFU-13) x 155
                  = (26-13) x 155
                  = 2015 gram
Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah
TBJ          = (TFU-13) x 155
                  = (30-13) x 155
                  = 2636 gram

Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset , karena faktor sbb:
  • Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri.
  • Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan menentukan besarnya janin.
REFERENSI
2.      JPNKR-POGI.2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal. YPBSP.
3.      Varney Hellen, M. Kriebs Jam.2008.  Buku Ajar Asuhan Kebidanan: 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
4.      Sarwono, Prawiroharjo.2009. ilmu kebidanan dan kandungan.
5.      Safitri Maya. 2011. Buku Ajar Askeb II Persalinan.
6.      Saifuddin, A.B, 2004, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal : Jakarta.

Membaca Hasil USG



Pernahkah Anda mencoba mencari penjelasan lebih rinci dari dokter kandungan  mengenai tabel-tabel dan angka-angka yang terdapat pada print out hasil USG Anda? Selama ini mungkin hanya sekelumit saja yang Anda tahu, itupun dari penjelasan dokter Anda. Umumnya, saat dokter mengatakan bayi  Anda dalam keadaan sehat dan normal, itu sudah lebih dari cukup bagi anda, berikut jenis kelamin bayi Anda tentunya. Hal tersebut membuyarkan rasa penasaran dan rasa bingung Anda mengenai apa isi sebenarnya pada tulisan-tulisan yang tertera di print out tersebut.Bermacam-macam pengukuran yang muncul pada hasil USG Anda memang hanya dokter yang dapat membacanya, hal ini memang tidak diperuntukkan untuk orang awam. Namun tidak ada salahnya jika kita juga dapat mengerti istilah-istilahnya.
Istilah-istilah dalam USG (directory untuk masa kehamilan)
  1. Beberapa istilah yang terdapat pada hasil USG :
  2. LMP (last menstrual period):  hari pertama haid terakhir.
  3. EDD (LMP): perkiraan persalinan berdasarkan tanggal menstruasi.
  4. GA (Gestational Age): perkiraan umur kehamilan, pengukurannya berdasarkan pada panjang tungkai lengan, ataupun diameter kepala.
  5. BPD (Biparietal diameter): ukuran tulang pelipis kiri dan kanan. Digunakan untuk mengukur janin di trimester dua atau tiga.
  6. HC (Head Circumferencial): lingkaran kepala. Digunakan untuk mengukur usia kehamilan di trimester dua atau tiga.
  7. AC (Abdominal Circumferencial): ukuran lingkaran perut bayi. Biasanya pengukurannya disatukan dengan pengukuran BPD dan akan menghasilkan perkiraan berat bayi. Digunakan untuk mengukur kehamilan di trimester dua atau tiga.
  8. FL (Femur Length): ukuran panjang tulang paha bayi. Digunakan untuk mengukur kehamilan di trimester dua atau tiga.
  9. FW (Fetal Weight): berat janin.
  10. EFW (Estimation Fetal Weight): perkiraan berat bayi.
  11. FTA (Fetal Trunk Abdominal): merupakan panjang badan.
  12. GS (Gestasional Sac): merupakan ukuran kantong kehamilan berupa bulatan hitam. Digunakan untuk mengukur kehamilan di trimester pertama.
  13. CRL (Crown Rump Length): ukuran jarak dari puncak kepala ke ‘ekor’ bayi. Digunakan untuk mengukur usia kehamilan trimester pertama.
  14. F-HR (Fetal Heart Rate): frekuensi jantung bayi.
Hal-hal yang terkait dalam pemeriksaan USG
  • Konfirmasi kehamilan.
  • Mengetahui usia kehamilan
  • Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan
  • Masalah dengan plasenta
  • Kehamilan tunggal atau kembar
  • Mengukur cairan ketuban
  • Kelainan pada janin.
  • Mengetahui jenis kelamin bayi.
MENGENAL Macam-macam USG

USG 2 Dimensi
USG 3 Dimensi
USG 4 Dimensi
Gambar Yang Terlihat
Bayi dari 1 sisi
Bayi secara keseluruhan
Bayi secara keseluruhan dan bergerak
Apa Yang Diketahui?
Kelainan bawaan (biasanya hanya dimengerti oleh dokter kandungan / bidan)
Kelainan bawaan seperti jantung, bibir, tulang, plasenta, alat kelamin (biasanya bisa langsung diketahui dan dilihat oleh calon orangtua)
Sama seperti 3 dimensi namun kelainan dapat terlihat lebih jelas dari 3 dimensi
Usia Kehamilan Untuk USG
Dapat dilakukan sepanjang masa kehamilan
Dapat dilakukan sepanjang masa kehamilan, namun dianjurkan pada usia janin 28-34 minggu agar calon orangtua lebih puas dengan hasil USG, ukuran janin tidak terlalu kecil / tidak terlalu besar
Dapat dilakukan sepanjang masa kehamilan, namun pada usia 20 minggu sudah bisa jelas terlihat
Lama Pemeriksaan USG
15 – 20 menit, karena hanya satu sisi dan hanya tenaga medis yang mengerti
15 – 30 menit, karena dapat melihat secara keseluruhan
15 – 45 menit, karena gambar lebih bergerak dan lebih leluasa untuk mengetahui banyak hal dari USG tersebut
Bentuk Penyimpanan
Dicetak seperti foto
Dicetak seperti foto dan dapat disimpan dalam CD ROM
Dapat disimpan dalam CD ROM dengan gambar seperti video









































 
Sumber: Buku Kehamilan dan Persalinan. (Dini Kasdu, Mila Meiliasari, Retno Purwaningsih – 3G Publisher)

13 September 2012

Hana Tajima Simpson, Blasteran Jepang-Inggris, Mengagumi Kandungan Alquran

Ini dia muslimah cantik dari negeri sakura, lagi booming gaya berhijabnya, termasuk aku lagi belajar nyontek gaya hijabnya hehe

Ia menemukan fakta ternyata kitab suci umat Islam Alquran lebih sesuai dengan kondisi saat ini.

Akhir-akhir ini, nama Hana Tajima Simpson menjadi topik perbincangan di kalangan blogger Muslimah. Di kalangan para blogger, nama perempuan blasteran Jepang-Inggris itu dikenal karena gaya berjilbabnya yang unik dan lebih kasual. Sosok Hana pun telah menghias sejumlah media di Inggris dan Brazil. Hana yang dikenal sebagai seorang desainer membuat kejutan lewat produk berlabel Maysaa. Produk yang telah dilempar ke pasaran dunia itu berupa jilbab bergaya layers (bertumpuk). Melalui label itu, Hana mencoba memperkenalkan gaya berbusana yang trendi, namun tetap sesuai dengan syariat Islam di kalangan Muslimah.
Kini, produk busana Muslimah yang diciptakannya itu tengah menjadi tren dan digandrungi Muslimah di negara-negara Barat. Semua itu, tak lepas dari kegigihannya dalam mempromosikan Maysaa. Tak cuma itu, kini namanya menjadi ikon fesyen bagi para Muslimah di berbagai negara. Mengenai gaya berjilbab yang diusung Hana, skaisthenewblack.blogspot menulis, “Dia (Hana) memiliki gaya yang hebat. Sangat elegan dan chic, namun tetap terlihat sederhana”. Ternyata, busana Muslimah pun bila dikreasi secara kreatif dan inovatif bisa mewarnai dunia fesyen internasional.
Sejatinya, gaya berjilbab yang ditunjukkan perempuan berusia 23 tahun itu kepada para Muslimah di berbagai negara tercipta secara tidak sengaja. Hana yang saat itu baru memeluk Islam ingin sekali menggenakan jilbab. Ia memeluk Islam saat usianya baru menginjak 17 tahun. “Sebagai seorang desainer, awalnya saya merasa frustrasi melihat gaya berbusana sebagian besar Muslimah yang kurang bervariasi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara khusus dengan HijabScraft.
Dengan maksud ingin menunjukkan kepada masyarakat Barat bahwa para perempuan Muslim pun dapat tampil di muka umum dengan gaya berbusana yang modis dan chic, serta mengikuti tren fesyen terkini, Hana mulai tergerak untuk mendesain gaya busana Muslimah lengkap dengan jilbabnya yang berbeda dengan yang sudah ada pada saat itu. Selain unik, gaya berbusana yang diusung Hana ini pada dasarnya tidak pernah benar-benar mengikuti tren fesyen yang pada saat itu tengah digandrungi di negara-negara Barat pada umumnya. “Suatu hari saya akan tampil dengan gaya glamor ala Hollywood dan (hari) berikutnya saya akan terobsesi dengan gaya rock/grunge di tahun 90-an,” paparnya.
Ia mengatakan cenderung menjaga hal-hal yang dianggap kecil dan sederhana dalam mendesain sebuah fesyen. Hana pun secara terus terang mengaku tertarik untuk mengkreasikan sesuatu, seperti memadankan jaket kulit vintage dengan gaun panjang bermotif bunga-bunga. Untuk mempopularkan gaya berbusananya, Hana memanfaatkan jaringan internet dengan membuat laman web pribadi yang diberi nama stylecovered.com. Saat itu, Hana belum sempat memberikan label untuk produk yang didesainnya itu.
Tanpa disangka, gaya berbusana yang ditampilkan dalam laman webnya itu menarik minat para blogger Muslimah di Inggris. Berawal dari situlah, Hana kemudian memutuskan untuk mendirikan Maysaa, sebuah rumah desain dan fesyen yang terinspirasi dari fesyen Barat namun tetap disesuaikan dengan kaidah Islam.
Kendati Maysaa ditujukan untuk para wanita Muslim, namun Hana tidak menampik hasil rancangannya ini juga bisa dikenakan oleh kalangan wanita non-Muslim. “Saya tidak bisa mengatakan pakaian yang saya buat hanya untuk wanita Muslim atau untuk wanita non-Muslim, karena kehidupan saya pada dasarnya juga merupakan percampuran dari keduanya. Karenanya, saya suka membuat rancangan dari perspektif yang sangat pribadi,” terang perempuan yang sudah mulai merancang sejak usia lima tahun itu.
Memeluk Islam
Sebelum mengucap dua kalimat syahadat, Hana adalah seorang pemeluk Kristen. Ia tumbuh di daerah pedesaan di pinggiran Devon yang terletak di sebelah barat daya Inggris. Kedua orang tuanya bukan termasuk orang yang religius, namun mereka sangat menghargai perbedaan. Di tempat tinggalnya itu tidak ada seorang pun warga yang memeluk Islam. Persentuhannya dengan Islam terjadi ketika Hana melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. “Saya berteman dengan beberapa Muslim saat di perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam pandangan Hana, saat itu teman-temannya yang beragama Islam terlihat berbeda. “Mereka terlihat menjaga jarak dengan beberapa mahasiswa tertentu. Mereka juga menolak ketika diajak untuk pergi ke pesta malam di sebuah klub,” tutur Hana. Bagi Hana, hal itu justru sangat menarik. Terlebih, teman-temannya yang Muslim dianggap sangat menyenangkan saat diajak berdiskusi membahas materi kuliah. Menurut dia, mahasiswa Muslim lebih banyak dihabiskan waktunya untuk membaca di perpustakaan ataupun berdiskusi.
Dari teman-teman Muslim itulah, secara perlahan Hana mulai tertarik dengan ilmu filsafat, khususnya filsafat Islam. Sejak saat itu pula, Hana mulai mempelajari filsafat Islam dari sumbernya langsung, yakni Alquran. Dalam Alquran yang dipelajarinya, ia menemukan fakta bahwa ternyata kitab suci umat Islam ini lebih sesuai dengan kondisi saat ini.
“Di dalamnya saya menemukan berbagai referensi seputar isu-isu hak perempuan. Semakin banyak saya membaca, semakin saya menemukan diriku setuju dengan ide-ide yang tertulis di belakangnya dan aku bisa melihat mengapa Islam mewarnai kehidupan mereka (teman-teman Muslimnya-Red),” ungkapnya.
Rasa kagumnya terhadap ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Alquran pada akhirnya membuat Hana memutuskan untuk memeluk Islam. Tanpa menemui hambatan, ia pun bersyahadat dengan hanya disaksikan oleh teman-teman Muslimahnya. “Yang paling sulit saat itu adalah memberitahukan kepada keluargaku, meskipun aku tahu mereka akan bahagia selama aku juga merasa bahagia.”  ed; heri ruslan
Memilih Berjilbab
Tak semua Muslimah tergerak untuk menutup auratnya dengan jilbab. Namun bagi Hana Tajima, jilbab adalah identitas seorang Muslimah. Sebagai seorang mualaf, desainer busana Muslimah yang sedang menjadi pusat perhatian itu memilih untuk mengenakan jilbab. Seperti halnya saat memutuskan untuk memeluk Islam, keputusan hana untuk mengenakan jilbab juga datang tanpa paksaan. “Saya mulai mengenakan jilbab pada hari yang sama di saat saya mengucapkan syahadat. Ini merupakan cara yang terbaik untuk membedakan kehidupan saya di masa lalu dengan kehidupan di masa depan,” paparnya seperti dikutip dari hijabscarf.blogspot.com.
Keputusannya untuk mengenakan jilbab kontan memancing reaksi beragam dari orang-orang di sekitarnya, terutama teman dekatnya. Sebelum mengenakan jilbab, Hana paham betul dengan semua konotasi negatif yang disematkan kepada orang-orang berjilbab. “Saya tahu apa yang mereka pikirkan mengenai jilbab, tetapi saya akan bersikap pura-pura tidak mengetahuinya. Namun seiring waktu, orang-orang di sekitarku kini bisa bersikap lebih santai manakala melihatku dalam balutan jilbab,” papar Hana sumringah.
Dalam blog pribadinya Hana mengakui bahwa menjadi seorang Muslimah di sebuah negara Barat dapat sedikit menakutkan, terutama ketika para mata di sekitarnya menatap dengan tatapan aneh.  Maklum saja, di negara-negara Barat, sebagian penduduknya telah terjangkit Islamofobia. Tak sedikit, Muslimah yang mengalami diskriminasi dan pelecehan saat mengenakan jilbab. Bahkan, di Jerman beberapa waktu lalu, seorang Muslimah dibunuh di pengadilan karena mempertahankan jilbab yang dikenakannya.
“Karena itu, mengapa saya ingin menciptakan sesuatu yang akan membantu para Muslimah di mana pun untuk terus termotivasi mengatasi rasa takut itu,” ujar Hana. Kini, dengan busana Muslimah yang dirancangnya, kaum Muslimah di negara-negara Barat bisa tampil dengan busana yang bisa diterima masyarakat tanpa meninggalkan aturan yang ditetapkan syariat Islam. (Nidia Zuraya, Republika Online, 9 Januari 2011) - By moef blog