26 Juni 2013

Surat Untuk Imamku

Kamu seorang laki-laki biasa yang jauh dari sempurna, kamu hanyalah laki-laki akhir jaman. Kamu tidak begitu tampan tapi bagiku kamu menarik. Kamu tidak sebaik Nabi Muhammad...tapi kamu berusaha menjadi yang terbaik untukku...itulah kelebihanmu yang aku suka.

Cinta pada pandangan pertama saat melihatku katamu..., halte di kota kecil di Negri Jiran-lah yang menjadi saksi pertemuan kita. Kegigihanmu untuk mendapatkan hatiku aku acungi dua jempol! kamu berhasil membuatku melihatmu...ya hanya melihatmu dan tidak menghiraukan lagi yang lain, aku jatuh cinta padamu! Aku sangat menyayangimu melebihi diriku sendiri.

Kamu pacar pertamaku...dan aku sangat berharap kamu jadi cinta terakhirku. Hari berganti bulan berlalu...aku makin menyayangimu. Tapi...kenapa kamu sebaliknya, kamu terlihat acuh padaku. Aku sadar itu...tapi aku terlanjur menyayangimu. Aku sedih..kamu lamban laun berubah, entah kenapa cintamu pudar kepadaku. Sampai pada akhirnya aku tahu, kamu menyukai wanita lain! Astagfirulloh...aku sedih...aku sakit...baru kali ini aku merasakan rasa sakit yang begitu hebat, melebihi rasa sakit patah tulang kakiku.
Kamu jahat! tapi entah kenapa...aku bisa memaafkanmu. Aku juga tak mengerti...hatiku tak bisa dibohongi, aku sudah sangat menyayangimu. 

Dan waktu itupun tiba...aku memilihmu, memilih mu untuk menjadi imamku, nahkodaku, abi dari anak2ku kelak. Kita sudah merencakan semuanya....tapi tiba-tiba kamu berubah lagi. Aku tidak lagi mengerti kamu. Kamu seperti menjadi orang lain...aku mengamatimu, dan ternyata kamu ulangi lagi kesalahanmu. Bahkan kali ini lebih parah...kamu tahu aku sakit sekali. Rasanya seperti sakit mau mati! Aku sudah tidak bisa berfikir...apa maumu, di saat kita sudah mempunya tujuan yang sama...kamu merubah arah, aku jadi bingung, harus mengikutimu...atau aku harus berhenti disini...karena sakit yang kau berikan kali ini 100 kali lipat lebih sakit dari yang dahulu.

Sosok wanita itu memang jauh segalanya dariku, aku tahu itu. Jadi kamu ingin memilih dia saja?? Aku sudah tawarkan itu..walaupun sebenarnya itu sakit, tapi.. tidak..katamu. Kamu ingin berjalan lagi bersamaku, membangun impian yang sempat hampir kandas, dan...aku memaafkanmu lagi. Karena aku mencintaimu...dengan harapan kamu akan berubah.

Kini...kamu sudah menjadi imamku, nahkodaku, abi dari putraku...kita bahagia dengan buah hati kita ini. Dia lucu, tampan, pintar.., dia seperti hadiah terindah dari Allah..seperti malaikat kecil yang diutus untuk meramaikan perahu kita. Kita tidak lagi berdua kini...tapi bertiga. Tapi ..kebahagiaan itu tak berlangsung lama, setelah aku tahu...kamu masih juga menyimpan dia juga di hatimu?? Sadarkah...aku sakit lagi?? aku hampir mati suri lagi seperti dulu, selalu dia lagi..dia lagi...dia lagi...yang membuatku sakit, aku seperti tanaman yang kamu tanam sejak kecil...kamu rawat...kamu sirami dengan kasih sayang dan cinta..hingga cinta dan sayangku besar terhadapmu...tapi sekarang kamu ingin mencabutnya perlahan...kamu tega! 

Apa salahku padamu...aku hanya seorang wanita yang ingin dicintai tulus oleh imamnya...aku hanya ingin menjadi yang terbaik bagimu...agar kamu tidak merubah haluan seperti sebelumnya. Apakah aku salah??
Aku hanya ingin mendampingimu dengan sisa umurku ini. Aku hanya ingin menjadi navigasimu saat kamu tersesat di laut yang kita arungi bersama. Karena aku mencintaimu...dan Allah merestui itu. Maafkan aku jika ternyata aku bukan yang kamu inginkan...maafkan aku jika ternyata aku tidak sesuai dengan apa yang kamu cari selama ini.Maafkan aku imamku....., aku tidak pernah meminta apa-apa, aku hanya ingin dicintai seperti dulu lagi...seperti sembilan tahun lalu saat pertama kali kita bertemu, apakah itu salah??

Pancoran, 26 Juni 2013
@aichaika




AKU-KAMU

Aku bukan siapa-siapa, aku hanya wanita biasa yang banyak mempunyai keterbatasan. Aku bukan wanita sempurna...aku hanya wanita akhir jaman. Aku tidak cantik, hatiku juga tidak sebaik dan semulia ibu yang melahirkanku.

Tapi kenapa kamu selalu mengusik hidupku?? apa yang kamu cari dari aku? apa yang kamu inginkan dariku?

Aku heran atas semua sikapmu..., sudah setahun berlalu tapi kamu masih saja berada disekitarku, kamu masih saja membayang-bayangiku, bahkan sampai semua masalah yang terjadi saat ini pun itu karna kamu, aku tidak tahu...apakah kamu sadar itu atau tidak, tapi yang aku tahu kamu memang masih mengawasiku.

Kamu cantik, baik, muda dan mempesona, ya semua laki-laki pasti terpesona dengan fisikmu, aku tau itu. Tapi yang aku heran kenapa kamu masih menguntitku...sampai aku bersembunyi di kerak bumi pun mungkin kamu tahu. Atau memang kisah hidupku menarik bagimu?

Jadi untuk kamu yang selalu mengikutiku, bisakah kau berhenti? karena aku bukan siapa-siapa, aku bukan artis atau tokoh masyarakat, aku bukan orang penting yang patut diikuti, OKE??!

Atau...kamu masih ingin memiliki seseorang yang sekarang berada di sampingku??? Hmmm....jika itu alasanmu...aku bingung harus berkata apa, karena aku dan dia sekarang sudah terikat oleh ikatan suci yang telah di sakralkan oleh agama kami berdua.

Aku risih seperti ini, biarkan aku hidup tenang, biarkan aku dengan duniaku sekarang, dan kamu dengan duniamu yang baru.

Pancoran, 26 Juni 2013
@aichaika