15 Oktober 2012

Pantangan Selama Hamil

Jika Anda merokok selama kehamilan, nikotin yang Anda hirup akan melintasi plasenta dan memengaruhi bayi Anda. Nikotin akan menurunkan aliran darah ke bayi Anda, sementara karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen yang dikandung darah tersebut. Oleh karena itu, merokok dapat menyebabkan kelahiran prematur (kurang bulan), bayi yang terlahir dengan berat badan rendah, dan bayi yang terlahir dengan bibir dan/atau langit-langit mulut yang sumbing.

Selain itu, bayi sangat mungkin mengalami kelainan pernapasan, misalnya asma, setelah kelahiran. Penelitian juga menunjukkan bahwa tampaknya ada hubungan antara merokok selama kehamilan dengan kematian mendadak bayi (sudden infant death, SID) setelah bayi terlahir.
Merokok juga dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi kelahiran bagi Anda dan bahkan mungkin mengarahkan pada terjadinya keguguran, plasenta previa, gangguan plasenta, dan pecahnya membran-membran secara prematur.

Walaupun mungkin amat sulit dilakukan, berhenti merokok merupakan pilihan yang masuk akal baik bagi Anda maupun bayi Anda, dan tak ada kata terlambat untuk berhenti. Tenaga medis Anda mungkin bisa memberi Anda bantuan dan dukungan. Akan tetapi, pengganti nikotin dan obat anti-merokok tidaklah cocok untuk digunakan selama kehamilan.

Merokok pasif juga dapat membahayakan bayi Anda, jadi hindarilah udara yang dipenuhi asap rokok, dan jika pasangan Anda merokok, maka dorong ia untuk berhenti merokok pula.

ALKOHOL
Tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman selama kehamilan, oleh karena itu sebaiknya hindarilah minum alkohol sepenuhnya jika Anda mencoba untuk hamil dan selama kehamilan. Hal ini terutama penting pada triwulan pertama ketika organ-organ utama bayi Anda sedang terbentuk. Minum sedikit sekali pun – minum satu atau dua gelas sehari atau terkadang pergi minum-minum – telah dikaitkan dengan keguguran, komplikasi selama persalinan, dan bayi-bayi yang terlahir dengan berat badan rendah. Minum banyak dapat mengarah pada terjadinya sindroma alkohol janin, yang menyebabkan berbagai cacat lahir termasuk kelainan jantung, retardasi mental, bahkan kematian. Jika Anda memutuskan untuk minum selama tahap-tahap kehamilan berikutnya, Anda harus ingat bahwa alkohol apa pun yang Anda konsumsi akan diteruskan ke bayi Anda melalui aliran darah Anda. Anda harus membatasi diri Anda untuk minum tak lebih dari dua takaran kecil minuman beralkohol dalam seminggu.

OBAT-OBATAN
Jangan minum obat-obatan yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter Anda untuk memastikan apakah obat-obatan itu aman diminum selama kehamilan. Hal ini terutama penting selama 12 minggu pertama sewaktu organ-organ utama bayi Anda sedang terbentuk. Beberapa jenis obat-obatan, misalnya parasetamol, dapat digunakan sewaktu usia kehamilan sudah lebih tua, namun harus selalu diminum dengan dosis yang tepat dan tidak boleh digunakan secara teratur. Aspirin telah dikaitkan dengan keguguran dan kelainan jantung bayi yang baru lahir; jika tidak diresepkan oleh dokter Anda, hindarilah aspirin. Jika Anda harus meminum obat-obatan resep bagi kondisi kesehatan tertentu, Anda harus mendiskusikan dosisnya dengan dokter Anda segera setelah Anda dinyatakan positif hamil, sebab mungkin perlu ada penyesuaian dosis. Penting adanya untuk tidak berhenti meminum obat-obatan resep tanpa berkonsultasi dahulu, sebab kondisi yang ditangani obat-obatan itu mungkin malah akan mendatangkan risiko lebih besar bagi kehamilan Anda daripada obat-obatan itu sendiri.

TERAPI-TERAPI TAMBAHAN
Walaupun banyak terapi-terapi ini yang dinyatakan sebagai ‘alamiah’, hal itu tak berarti sama dengan ‘aman’, sehingga penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter berkualifikasi sebelum menjalankan terapi macam apa pun. Efek-efek bermacam-macam obat herbal dalam kehamilan belum diketahui, sehingga sebaiknya Anda menghindari obat-obatan tersebut kecuali jika tenaga medis Anda mengizinkan penggunaannya. Minyak-minyak esensial yang digunakan dalam aromaterapi dapat memiliki efek yang amat kuat, sehingga perlakukan minyak-minyak itu dengan berhati-hati. Minta nasihat dari aromaterapis berkualifikasi mengenai minyak-minyak yang aman untuk Anda gunakan selama kehamilan. Obat-obatan homeopatik kecil kemungkinan menyebabkan masalah baik bagi Anda maupun bayi Anda dan dapat digunakan untuk menangani keluhan-keluhan ringan. Akan tetapi, penting sekali untuk menggunakan obat yang benar, jadi berkonsultasilah. Refleksologi dan akupuntur dapat secara berhasil digunakan untuk menangani sejumlah gejala tak enak selama kehamilan, namun sebaiknya dihindari selama triwulan pertama. Terapi refleksologi dan akupuntur yang dilaksanakan pada usia kehamilan yang lebih tua harus dilaksanakan oleh praktisi yang berkualifikasi.

OBAT-OBATAN REKREASIONAL
Meminum obat macam apa pun selama kehamilan dapat membahayakan baik Anda maupun bayi Anda, dan hal itu mencakup juga semua jenis obat rekreasional. Walaupun ada sedikit bukti medis mengenai efek-efek langsung ganja dalam kehamilan, ada penelitian-penelitian yang menghubungkan penggunaan ganja dengan retardasi perkembangan janin dan berat bayi yang rendah saat kelahiran. Ecstasy telah dikaitkan dengan kelainan tungkai dan jantung pada bayi dan dehidrasi serius pada ibu. Kokain merupakan obat yang sangat adiktif, yang mendatangkan risiko yang lebih besar bagi Anda untuk mengalami kelahiran prematur dan gangguan plasenta serta masalah-masalah saraf, epilepsi, gangguan perkembangan, dan kematian mendadak bayi.

Heroin dan jenis-jenis lain narkotika dapat sangat membahayakan Anda dan bayi Anda. Selain itu, anak Anda dapat terlahir dalam kondisi kecanduan narkotika dan harus mengalami gejala withdrawal atau sakaw setelah kelahiran. Obat-obatan rekreasional adalah risiko yang dapat dihindari, dan tenaga medis profesional tahu cara terbaik untuk membantu pengguna obat-obatan terlarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar