Jika Anda merokok selama kehamilan,
nikotin yang Anda hirup akan melintasi plasenta dan memengaruhi bayi
Anda. Nikotin akan menurunkan aliran darah ke bayi Anda, sementara
karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen yang dikandung darah
tersebut. Oleh karena itu, merokok dapat menyebabkan kelahiran prematur
(kurang bulan), bayi yang terlahir dengan berat badan rendah, dan bayi
yang terlahir dengan bibir dan/atau langit-langit mulut yang sumbing.
Selain
itu, bayi sangat mungkin mengalami kelainan pernapasan, misalnya asma,
setelah kelahiran. Penelitian juga menunjukkan bahwa tampaknya ada
hubungan antara merokok selama kehamilan dengan kematian mendadak bayi
(sudden infant death, SID) setelah bayi terlahir.
Merokok juga dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi kelahiran bagi Anda
dan bahkan mungkin mengarahkan pada terjadinya keguguran, plasenta
previa, gangguan plasenta, dan pecahnya membran-membran secara prematur.
Walaupun
mungkin amat sulit dilakukan, berhenti merokok merupakan pilihan yang
masuk akal baik bagi Anda maupun bayi Anda, dan tak ada kata terlambat
untuk berhenti. Tenaga medis Anda mungkin bisa memberi Anda bantuan dan
dukungan. Akan tetapi, pengganti nikotin dan obat anti-merokok tidaklah
cocok untuk digunakan selama kehamilan.
Merokok pasif juga dapat
membahayakan bayi Anda, jadi hindarilah udara yang dipenuhi asap rokok,
dan jika pasangan Anda merokok, maka dorong ia untuk berhenti merokok
pula.
ALKOHOL
Tidak
ada tingkat konsumsi alkohol yang aman selama kehamilan, oleh karena
itu sebaiknya hindarilah minum alkohol sepenuhnya jika Anda mencoba
untuk hamil dan selama kehamilan. Hal ini terutama penting pada triwulan
pertama ketika organ-organ utama bayi Anda sedang terbentuk. Minum
sedikit sekali pun – minum satu atau dua gelas sehari atau terkadang
pergi minum-minum – telah dikaitkan dengan keguguran, komplikasi selama
persalinan, dan bayi-bayi yang terlahir dengan berat badan rendah. Minum
banyak dapat mengarah pada terjadinya sindroma alkohol janin, yang
menyebabkan berbagai cacat lahir termasuk kelainan jantung, retardasi
mental, bahkan kematian. Jika Anda memutuskan untuk minum selama
tahap-tahap kehamilan berikutnya, Anda harus ingat bahwa alkohol apa pun
yang Anda konsumsi akan diteruskan ke bayi Anda melalui aliran darah
Anda. Anda harus membatasi diri Anda untuk minum tak lebih dari dua
takaran kecil minuman beralkohol dalam seminggu.
OBAT-OBATAN
Jangan
minum obat-obatan yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dulu dengan
dokter Anda untuk memastikan apakah obat-obatan itu aman diminum selama
kehamilan. Hal ini terutama penting selama 12 minggu pertama sewaktu
organ-organ utama bayi Anda sedang terbentuk. Beberapa jenis
obat-obatan, misalnya parasetamol, dapat digunakan sewaktu usia
kehamilan sudah lebih tua, namun harus selalu diminum dengan dosis yang
tepat dan tidak boleh digunakan secara teratur. Aspirin telah dikaitkan
dengan keguguran dan kelainan jantung bayi yang baru lahir; jika tidak
diresepkan oleh dokter Anda, hindarilah aspirin. Jika Anda harus meminum
obat-obatan resep bagi kondisi kesehatan tertentu, Anda harus
mendiskusikan dosisnya dengan dokter Anda segera setelah Anda dinyatakan
positif hamil, sebab mungkin perlu ada penyesuaian dosis. Penting
adanya untuk tidak berhenti meminum obat-obatan resep tanpa
berkonsultasi dahulu, sebab kondisi yang ditangani obat-obatan itu
mungkin malah akan mendatangkan risiko lebih besar bagi kehamilan Anda
daripada obat-obatan itu sendiri.
TERAPI-TERAPI TAMBAHAN
Walaupun
banyak terapi-terapi ini yang dinyatakan sebagai ‘alamiah’, hal itu tak
berarti sama dengan ‘aman’, sehingga penting bagi Anda untuk
berkonsultasi dengan dokter berkualifikasi sebelum menjalankan terapi
macam apa pun. Efek-efek bermacam-macam obat herbal dalam kehamilan
belum diketahui, sehingga sebaiknya Anda menghindari obat-obatan
tersebut kecuali jika tenaga medis Anda mengizinkan penggunaannya.
Minyak-minyak esensial yang digunakan dalam aromaterapi dapat memiliki
efek yang amat kuat, sehingga perlakukan minyak-minyak itu dengan
berhati-hati. Minta nasihat dari aromaterapis berkualifikasi mengenai
minyak-minyak yang aman untuk Anda gunakan selama kehamilan. Obat-obatan
homeopatik kecil kemungkinan menyebabkan masalah baik bagi Anda maupun
bayi Anda dan dapat digunakan untuk menangani keluhan-keluhan ringan.
Akan tetapi, penting sekali untuk menggunakan obat yang benar, jadi
berkonsultasilah. Refleksologi dan akupuntur dapat secara berhasil
digunakan untuk menangani sejumlah gejala tak enak selama kehamilan,
namun sebaiknya dihindari selama triwulan pertama. Terapi refleksologi
dan akupuntur yang dilaksanakan pada usia kehamilan yang lebih tua harus
dilaksanakan oleh praktisi yang berkualifikasi.
OBAT-OBATAN REKREASIONAL
Meminum
obat macam apa pun selama kehamilan dapat membahayakan baik Anda maupun
bayi Anda, dan hal itu mencakup juga semua jenis obat rekreasional.
Walaupun ada sedikit bukti medis mengenai efek-efek langsung ganja dalam
kehamilan, ada penelitian-penelitian yang menghubungkan penggunaan
ganja dengan retardasi perkembangan janin dan berat bayi yang rendah
saat kelahiran. Ecstasy telah dikaitkan dengan kelainan tungkai dan
jantung pada bayi dan dehidrasi serius pada ibu. Kokain merupakan obat
yang sangat adiktif, yang mendatangkan risiko yang lebih besar bagi Anda
untuk mengalami kelahiran prematur dan gangguan plasenta serta
masalah-masalah saraf, epilepsi, gangguan perkembangan, dan kematian
mendadak bayi.
Heroin dan jenis-jenis lain narkotika dapat sangat
membahayakan Anda dan bayi Anda. Selain itu, anak Anda dapat terlahir
dalam kondisi kecanduan narkotika dan harus mengalami gejala withdrawal
atau sakaw setelah kelahiran. Obat-obatan rekreasional adalah risiko
yang dapat dihindari, dan tenaga medis profesional tahu cara terbaik
untuk membantu pengguna obat-obatan terlarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar